Total Pengunjung

Rabu, 17 Juni 2009

Usaha Mikro dan Kecil (UMK), serta Hambatannya

Usaha mikro dan kecil (UMK) mempunyai peranan yang strategis dalam upaya mengatasi kemiskinan dan pengangguran.
Namun demikian UMK masih dihadapkan pada berbagai masalah yang menjadi hambatan dalam perkembangannya. Hambatan utama yang dihadapi UMK adalah lingkungan bisnis yang kurang kondusif, di samping masalah-masalah internal yang berkaitan dengan rendahnya akses terhadap permodalan, akses terhadap pasar dan rendahnya kompetensi kewirausahaan (Widayati, 2002).

Robinson (2004) dan Untoro (2004) mengemukakan bahwa hambatan dalam pengembangan UMK adalah masalah kurang tersedianya dana dan sumber pendanaan dengan biaya dana yang terjangkau, terbatasnya lembaga penyedia jasa keuangan atau penyalur modal bagi UMKM di daerah, serta lemahnya informasi dan jaringan, baik antara UMKM maupun penyedia jasa keuangan, yang kemudian potensial melahirkan moral hazard dan adverse selection.

Di samping itu, studi ADB tentang UMKM (Ikhwan, 2001) mengungkapkan bahwa pertumbuhan dan daya saing UMKM menghadapi kendala berupa akses permodalan dan tingginya resiko dan biaya untuk memperoleh kredit.

Oleh : Kanaidi, SE., M.Si (Penulis, Peneliti, Pelaku Bisnis, Trainer dan Dosen Manajemen Pemasaran)
e-mail : kana_ati@yahoo.com atau kanaidi@poltekpos.ac.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar